
Mendung kelam menghampar kelana langit desaku
Angin pun begitu sombong berhembus buta menyapu lembah
Sambut pepohonan bersuka cita menjelma tarian ranting patah
Tak ayal burung sriti mengepak sayap terbang memekik doa syukur hamba
Hujan telah turun basahi wajah desaku
Berkah subur terpenuhi sudah lenyapkan gersang lalu
Dahaga rumput terpuaskan bukti bunga mekar di ladang pribumi
Mulailah petaniku berpesta tanam berharap panen membawa kemakmuran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Marilah kita berdiri menjejak bumi dengan tangan penuh cinta dan kasih