Powered By Blogger

Senin, 28 Juni 2010

DOA UNTUK SANG ALAM


Gersang tak terelak bumiku dahaga
Pohon kering menghujat harap musim berganti
Tangan tangan polos merintih lirih kepedihan
Tak layak wajah sedih piluh terlantar

Bagai angin berhembus tak tentu arah muara lembah
Bagai awan melayang tak tahu tujuan singgah
Renta raut pribumi membungkuk kalut
Gerah menopang zaman semakin tak terkendali

Gersang melanda sekujur planet
Tak tau apa dan siapa tempatku mengadu
Sebait kata berunjuk panjatan doa
Lewat bait ini yang menjadi wakil ungkap kalbuku





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marilah kita berdiri menjejak bumi dengan tangan penuh cinta dan kasih