Powered By Blogger

Sabtu, 07 April 2012

Kesendirianku

Kau kah yang meminjamkan paras cantik pada purnama
sebab di setiap genangan cahayanya kutemui wajahmu
aku pun larut di buai pelukan purnama yang merona.

Kau kah yang meminjamkan selendang sutra pada kabut
sebab di setiap selimutan kabut menebar kesejukan jiwaku
aku pun pasrah di buai balutan warna putihnya.

Kau kah yang meminjamkan bingkai cinta kita pada jendela
sebab di setiap sudutnya ku lihat ranting-ranting menghiyas indah
aku pun lerut di buai lukisan malam yang hening tanpamu.

Malam Merindu

Sayang malam menyajikan asmara...
gulitanya telah terang di biyas cahaya rembulan perak
di setiap guratannya ku lihat lengkung lenganmu menari elok
lalu paras bayang-bayangnya menjelma tubuhmu nan ayu
dari sudut malam ku nikmati asmara di lengkung senyum indahmu.

Sayang malam menyajikan rindu...
terlihat dari kerdip gemintang yang selalu menyapa
di binar bola matamu aku pun larut dalam teduh
terbuai genangan bening kolam cintamu
dari sudut malam ku nikmati rindu di kesejukan tatapanmu.

Rabu, 04 April 2012

Bertamu Di Telaga

Istriku sayang, 
pagi ini aku bertamu di telaga itu, tempat kita menjaring kupu-kupu
surya menyembut sahdu dengan belaian hangat lengan sinarnya
bayu tersenyum mengecup parasku dengan hembusan ramahnya
embun berkerling bening dan menuangkan kesegaran

Istriku sayang,
air telaga masih begitu tenang dan hening bagai cermin benggala
di belantaranya masih berbaris bukit berselimut hijau dedaunan
langit biru melukis awan yang berkejaran begitu romantis
seorang penacing ikan pun mendayung sampan memecah sunyi
syukurku kepada sang wajibul wujut, semua terlihat indah begitu saja

Istriku sayang,
manik-manik bunga rumput pinggir telaga menebarkan aroma alami
sementara capung terbang siksak seperti menyulam hari nan cerah
pagi ini segalanya nampak sempurna, meski kupu-kupu tak menari
mungkin, karena engkau tak hadir di sini menemaniku merajut asmara