Powered By Blogger

Selasa, 13 Juli 2010

SIMPHONY CINTA




Asaku kelam berarang terselimut kabut
Tak rupa makna meski terbias sinar surya senja
Kucoba mengulas kembali tembang cinta yang dulu indah
Menderukan denting piano walau galau gundah

Meski perih kucoba balut kembali luka kalbu
Mengambil makna yang tersirat
Meski tubuh serasa lelah tak bergeming
Kucoba gurat dengan pena kenangan kelam

Riuh air mata berderai di pipi
Tak terasa mimik wajahku menghujat sedih
Selaksa pohon asing di belantara tandus
Tersadarku, semua ini hanyalah simphony cinta yang telah usai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Marilah kita berdiri menjejak bumi dengan tangan penuh cinta dan kasih