Gersang tak terelak bumiku dahaga
Pohon kering menghujat harap musim berganti
Tangan tangan polos merintih lirih kepedihan
Tak layak wajah sedih piluh terlantar
Bagai angin berhembus tak tentu arah muara lembah
Bagai awan melayang tak tahu tujuan singgah
Renta raut pribumi membungkuk kalut
Gerah menopang zaman semakin tak terkendali
Gersang melanda sekujur planet
Tak tau apa dan siapa tempatku mengadu
Sebait kata berunjuk panjatan doa
Lewat bait ini yang menjadi wakil ungkap kalbuku