Riuh pesakitan yang kau lontarkan mengalir bagai gerimis
Lolong burung malam tersontak gundah mengepak sayam sedih
Seperti angin yang tak pernah diam dan selalu beranjak
Benak anganku serasa melarung jauh di tepian hatimu
Memanjat kasih dan lepaskan lara derita
Lolong burung malam tersontak gundah mengepak sayam sedih
Seperti angin yang tak pernah diam dan selalu beranjak
Benak anganku serasa melarung jauh di tepian hatimu
Memanjat kasih dan lepaskan lara derita
Biarkan kubalut sayap sayap lukamu itu
Rentangkan melebar katulistiwa dan kubelai lembut
Usahlah menutup wajah menahan gundah tak henti
Karena gemerlip bintang ingin merias dengan sinarnya yang redup
Basuhlah tubuh kusut lulai itu dengan sinar bulan merah
Kemarilah bidadariku
Mari kita coba meminjam catatanan malam
Merangkum kembali sebagai bait bait sunyi
Memahlikai cinta yang tak sempat kita rajut
Memahlikai cinta yang tak sempat kita rajut
Terbang menuai awan tuk tempat merebahkan kasih
Bertahta keagungan langit tanpa batas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Marilah kita berdiri menjejak bumi dengan tangan penuh cinta dan kasih